Ramalan Ronggowarsito Presiden 2014 "Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu"

Ramalan Ronggowarsito Presiden RI 2014 "Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu"

mbah subowo bin sukaris

R. Ng. Ronggowarsito pada awal abad kesembilan belas (1800-an) telah meramalkan tujuh satria pemimpin Republik Indonesia. "Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu" sebagai satrio pemimpin RI ketujuh dengan cara pemilihan presiden secara langsung pada pertengahan 2014 ini mulai ditentukan oleh kawula Nusantara. Pemilihan presiden sejak 2004 tidak melalui perwakilan dalam dewan rakyat, sebagaimana yang terjadi mulai 1945-2003.
      Di bawah ini dua nama yakni Ir. H. Joko Widodo dan Letnan Jenderal Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang tampil dalam pilpres sebulan mendatang, tentu salah satunya kelak yang menjadi pemenang akan terpilih sebagai "Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu". "Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu" artinya seorang pemimpin yang saleh yang selalu mendapatkan pulung gaib wahyu keprabon atau wahyu cakraningrat.

Ir. H. Joko Widodo memiliki karier dalam pemerintahan Republik Indonesia begitu cepat, seorang walikota salah satu kota besar di Jawa Tengah dalam dua periode berturut-turut, akan tetapi pada periode kedua yang belum sempat dituntaskan langsung mengikuti pilihan gubernur ibukota DKI Jakarta, dan menang. Kemenangan itu membawa Joko Widodo memerintah ibukota hanya dalam dua tahun saja, selanjutnya beliau ditunjuk oleh partai politik induk semangnya agar maju dalam pemilihan presiden 2014. 
      Dari kemenangan Joko Widodo sebagai walikota Solo, Gubernur DKI itu jelas sekali bahwa Joko Widodo dua kali berturut-turut mendapatkan puluh gaib wahyu keprabon atau wahyu cakraningrat. Dan untuk ketiga kalinya bisakah terjadi Jokowi memenangkan pilpres yang berlangsung sebulan lagi? Sehingga Jokowi menduduki kursi Presiden ketujuh RI sebagaimana diramalkan oleh Ronggowarsito adalah berjuluk "Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu"!

Letjen Prabowo Subianto Djojohadikusumo memiliki karier militer yang cemerlang mulai memimpin sebuah grup pasukan di TimTim pada 1980-an hingga menghadapi gerakan separatis di Papua yang tak kunjung usai hingga detik ini. Dan selanjutnya menjelang berakhirnya Orde Baru, Prabowo sempat menduduki jabatan sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan juga menjadi Panglima Kostrad. Jika situasi politik berbeda yang sejarah yang terjadi maka selangkah lagi Prabowo dapat menjadi Kasad dan Panglima TNI. Sayang sekali Orde Baru terburu ambruk oleh kegiatan mahasiswa yang berhadapan dengan elemen sipil lainnya kepanjangan tangan dari militer kala itu.
      Prabowo sebagai sosok yang potensial dalam karier militernya menduduki jabatan tertinggi dalam militer RI pada akhirnya harus tersingkir atau disingkirkan oleh kelompok militer yang memegang kendali pasca jatuhnya Orde Baru. Prabowo yang kala itu adalah anak menantu Presiden Soeharto tentu saja digadang-gadang akan melanggengkan kekuasaan rejim Orde Baru Jenderal Soeharto. 
    Ada rumor maupun isu telah terjadi perpecahan terjadi antara orang tua kedua belah pihak yang berimbas pada anak-anak mereka. Prabowo pun terpisahkan dengan istri tercintanya oleh keadaan situasi politik waktu itu.
      Karier militer Prabowo tamat pada 1998, akan tetapi pada 2004 memasuki dunia politik sebagai salah satu kandidat konvensi partai untuk maju sebagai bakal calon presiden.  Dalam konvensi partai 2004 itu Prabowo kalah dan gagal. Demikian pula pada pilpres 2009 Prabowo yang mendirikan partai politik sendiri maju sebagai seorang bakal calon wakil presiden. Sayang sekali Prabowo juga kurang mujur. Kegagalan dan kekalahan pada masa lalu itu mungkinkah kini akan terlunasi dengan sebuah kemenangan menduduki kursi Presiden RI ketujuh berjuluk "Satrio Pinandito Sinsisihan Wahyu", sebagaimana diramalkan pujangga Jawa terakhir Ronggowarsito?


*****

Subowo bin Sukaris
hasta mitra Updated at: 11:03 AM